Harga Gula ICE Merosot Tertekan Penguatan Dollar AS

459

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dini hari (24/11) berakhir merosot tertekan penguatan dollar AS.

Dolar AS melonjak ke puncak lebih dari 13 tahun pada hari Rabu, didukung oleh data ekonomi AS optimis yang menunjukkan perekonomian di jalur untuk pertumbuhan yang stabil dan setelah rilis risalah pertemuan Federal Reserve November mendukung pandangan konsensus bahwa bank sentral siap untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember.

Lihat : Risalah The Fed AS : Siap Menaikkan Suku Bunga Bulan Desember

Menguatnya dolar AS membuat komoditas gula yang berdenominasi dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,17 sen atau setara dengan -0,86 persen pada posisi 19,58 sen per pon.

Pasar AS akan libur pada hari Kamis dan Jumat ini memperingati Thanksgiving Day.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 19,00 sen dan 18,50 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 20,00 sen dan 20,50 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here