Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Kamis (24/11), indeks Hang Seng dibuka negatif, saat ini terpantau turun 120,91 poin atau 0,53 persen pada 22555.78. Pelemahan Indeks Hang Seng tertekan kekuatiran semakin menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan Desember dan kenaikan minyak mentah semalam.
Risalah pertemuan The Fed dirilis pada hari Rabu kembali memberikan pandangan konsensus di Wall Street bahwa Fed siap untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Pembuat kebijakan mempertahankan suku bunga tidak berubah awal bulan ini, hanya beberapa hari sebelum kandidat Republik Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS 8 November.
Dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang pada jam AS pada Rabu, setelah rilis risalah pertemuan Federal Reserve November, yang mendukung pandangan konsensus bahwa bank sentral siap untuk menaikkan suku pada bulan Desember.
Kenaikan suku bunga AS bulan Desember ini memberikan kekuatiran pasar, dimana dana akan lari ke pasar AS dari negara-negara emeging market.
Di pasar minyak semalam, minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Januari turun 0,15 persen menjadi berakhir di $ 47,96 per barel setelah Administrasi Informasi Energi melaporkan penarikan 1,3 juta barel dalam stok minyak mentah untuk pekan lalu.
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Terganjal Keraguan Pemotongan Produksi OPEC
Pada awal perdagangan pagi ini,saham-saham yang melemah adalah saham AAC Technologies Holdings Inc yang turun 1,65 persen, saham Wharf Holdings Ltd/The turun 1,62 persen, saham CITIC Ltd turun 1,50 persen, saham CNOOC Ltd turun 1,38 persen, saham PetroChina Co Ltd turun 1,30 persen.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau turun 155,00 poin atau 0,68% pada 22,561.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 22,716.00.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya akan bergerak lemah dengan kekuatiran kenaikan suku bunga AS bulan Desember ini. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 22,086-21,586, dan kisaran Resistance 23,023-23,570.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang