Pada akhir perdagangan Selasa dini hari (29/11), harga batubara Rotterdam naik terdorong peningkatan harga minyak mentah.
Setelah sebelumnya jatuh sebanyak 2 persen, harga minyak mintah melonjak di awal perdagangan setelah menteri minyak Irak mengatakan negara itu akan bekerja sama dengan kelompok untuk mencapai kesepakatan pemotongan produksi.
Namun harga minyak selanjutnya mengurangi keuntungan pada akhir perdagangan Selasa dinihari (29/11) setelah sebuah sumber mengatakan para ahli OPEC mengakhiri pertemuan mereka pada hari Senin tanpa menyepakati rincian konkret dari pengurangan produksi minyak yang direncanakan terhadap masing-masing negara.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik $ 1,02, atau 2,2 persen, pada $ 47,08 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan naik 77 sen, atau 1,6 persen, pada $ 48,01 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Naik 2 Persen, Pertemuan OPEC 30 November Dicermati
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Januari 2016 berada di posisi 79,05 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 2,50 dollar atau setara dengan 3,27 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Malam nanti akan dirilis data estimasi kedua pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah tertekan penguatan dollar AS. Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Support pada posisi 78,50 dollar dan Support kedua di level 78,00 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 79,50 dollar dan 80,00 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang