Perusahaan maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang alami kerugian pada kuartal ketiga tahun ini hingga ratusan miliar dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, pergerakan sahamnya pekan ini mendulang keuntungan yang besar. Sejak awal pekan saham GIAA rally panjang hingga mencapai posisi tertinggi sejak bulan Oktober 2016 sekalipun hari pertama bulan Desember anjlok oleh profit taking.
Pergerakan saham GIAA sejak perdagangan tengah tahun ini menunjukkan pergerakan yang bearish hingga akhir pekan lalu. Buruknya kinerja saham dipicu oleh kondisi keuangan perseroan yang terus merugi tahun ini. Tekanan jual saham bertambah besar setelah perseroan melaporkan kerugian periode Q3-2016 dan baru-baru ini diberitakan GIAA memberikan pinjaman kepada anak usahanya Citilink sebesar US$25 juta selama 12 bulan.
Melihat kinerja keuangannya terakhir, GIAA alami kerugian sebesar Rp572 miliar sepanjang Q3-2016, sedangkan tahun sebelumnya periode yang sama mendapatkan keuntungan hingga mencapai Rp734,7 miliar. Pendapatan perseroan periode tersebut juga hanya Rp37 triliun atau menurun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp41,7 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya di bursa perdagangan saham hari Kamis (1/12) saham GIAA dibuka flat pada level 382 dan bergerak lemah cukup signifikan hingga mencapai posisi 372. Untuk volume perdagangan saham sepanjang hari sudah mencapai 217 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham GIAA bergerak kuat dengan indikator MA bergerak naik dan indikator Stochastic naik masuki area jenuh belinya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI bergerak naik. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi saham GIAA berikutnya pada kisaran support di posisi 358 dan level resisten di 395.
Lens Hue/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center Editor: Jul Allens