Harga timah di bursa Malaysia naik pada perdagangan Selasa siang (06/12). Kenaikan harga timah terdorong sentimen positif penguatan bursa Wall Street.
Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa dinihari (06/12), tidak terpengaruh oleh kondisi politik di Italia yang menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Matteo Renzi, namun naik terdukung data peningkatan pertumbuhan sektor jasa dan kenaikan minyak mentah. Indeks Dow Jones naik 0,24 persen, menjadi ditutup pada 19,216.24, dengan kenaikan tertinggi saham Nike. Indeks S & P 500 naik 0,58 persen, ke 2,204.71, dengan sektor keuangan memimpin sembilan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 1,01 persen, ke 5,308.89.
Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik, Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 21.200 dollar per ton, naik sebesar 150 dollar atau 0,7 persen dari penutupan sebelumnya pada 21.050.
Malam nanti akan dirilis data perdagangan AS Oktober yang diindikasikan defisit perdagangan AS berkurang. Jika terealisir dapat menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS. Harga akan menghadapi level Support di posisi 21.000 dollar dan 20.800 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level Resistance di 21.400 dollar dan 21.600 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang