Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Rabu siang (07/12) bergerak turun 39,33 poin atau 0,75 persen pada 5233,64. Penurunan IHSG tertekan pelemahan minyak mentah sesi Asia.
Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Rabu (07/12) di sesi Asia, terganjal keraguan yang terus berlanjut akan pemotongan produksi minyak mentah oleh OPEC dan Rusia akan dapat berhasil mengatasi kelebihan pasokan yang telah mencengkeram pasar selama lebih dari dua tahun.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 31 sen, atau 0,61 persen, pada 50,62 per barel.
Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 53,65 per barel, turun 28 sen, atau 0,52 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Lanjutkan Pelemahan
Siang ini terpantau mata uang Rupiah menguat. Pasangan kurs USDIDR melemah -0,21 persen pada 13,342.
Terpantau siang ini 98 saham menguat, 187 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp3,49 triliun dari 4,54 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 150.129 kali.
IHSG siang ini tertekan oleh semua sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Pertambangan yang merosot -1,38 persen.
Terpantau siang ini aksi profit taking masih terjadi, namun semakin menurun. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 16,46 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melamah terbatas jika harga minyak mentah terus melemah. Namun penguatan Rupiah dan aksi beli saham investor asing diharapkan dapat mendukung kenaikan bursa. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5211-5194, dan kisaran Resistance 5257-5278.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang