Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (09/12) ditutup lemah. Pelemahan harga kakao terpicu penguatan dollar AS.
Dollar AS naik 0,85 persen terhadap sekeranjang mata uang setelah keputusan Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga dan mengurangi pembelian obligasi mulai April 2017.
Lihat : Bank Sentral Eropa Pertahankan Suku Bunga, Program Pembelian Obligasi Dikurangi Mulai April 2017
Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup merosot tajam sebesar -52 dollar atau -2,24 persen pada posisi 2.272 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Michigan Consumer Sentiment Desember AS yang diindikasikan meningkat dari hasil sebelumnya. Jika hasil ini terealisir, akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.220 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.170 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi penguatan ada pada 2.320 dollar dan 2.370 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang