Profit taking masih terus mendera perdagangan saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) hingga jelang akhiri sesi pertama hari Jumat (9/12), setelah di tengah minggu sempat melonjak tinggi mencapai posisi tertinggi dalam 10 hari perdagangan. Perseroan farmasi yang pada Q3-2016 lalu mendapatkan peningkatan laba bersih baru saja meresmikan penjualan produk baru mereka yaitu garam farmasi.
Garam farmasi ini di produksi pada pabrik garam farmasi I berkapasitas per tahun hingga 2.000 ton yang berada di Jombang. Pabrik ini akan dibangun kembali dengan kapasitas yang lebih besar hingga mencapai kapasitas 6000 ton nantinya. Pabrik yang pertama dibangun dengan biaya investasi Rp35 miliar dan untuk pembangunan pabrik yang kedua sebesar Rp76 miliar.
Saham KAEF pada perdagangan bursa saham hari Jumat (9/12) di buka pada posisi 2850 di sesi pertama dengan volume perdagangan baru mencapai 20 ribu lot saham. Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham KAEF perdagangan sebelumnya bergerak flat dengan indikator MA bergerak naik. Selain itujuga indikator Stochastic bergerak turun di area jenuh beli mendekati area normalnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan KAEF masih rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju KAEF berikutnya pada target level resistance di level 2880 hingga target support di level 2810.
Sebagai informasi, hari Kamis (8/12) Dirut PT Kimia Farma, Rusdi Rosman meresmikan pabrik garam farmasi tahap I di Desa Jombok, Kesamben, Kabupaten Jombang.
Lens Hue/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang