Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Selasa (13/12), indeks Nikkei ditutup naik 0,5 persen atau 95,49 poin pada 19,250.52. Penguatan indeks Nikkei terdukung pelemahan Yen.
Mata uang yen melemah terhadap dolar. Pasangan kurs USDJPY menguat 0,2 persen pada 115.23.
Pelemahan Yen mendukung kenaikan saham-saham eksportir. Saham Toyota naik 0,69 persen, saham Mitsubishi naik 1,66 persen, saham Nissan naik 0,35 persen, saham Sony naik 0,35 persen.
Investor juga membeli saham produsen obat, pengecer dan perusahaan makanan, berputar keluar dari saham keuangan dan eksportir, yang telah memimpin reli pasar awal yang dimulai setelah pemilu AS 8 November.
Saham konstruksi naik ke tingkat tertinggi sejak tahun 1997, sebelum awal krisis ekonomi yang berkepanjangan Jepang setelah pecahnya gelembung aset.
Di sisi lain, saham Jepang pembuat peralatan pabrik SMC Corp jatuh setelah perusahaan riset short-selling mengangkat pertanyaan tentang akuntansi perusahaan.
Pembuat motor listrik Nidec Corp juga turun sebelum berakhir hampir datar setelah perusahaan riset lain yang menargetkan valuasi perusahaan.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau stabil pada 19,200, sama dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,200.
Esok hari akan dirilis data Tankan Manufaktur dan Non Manufaktur Q4 yang diindikasikan meningkat. Juga akan dirilis data Produksi Industri Oktober yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi bergerak positif jika data ekonomi positif. Namun juga akan mencermati pergerakan Yen, yang jika terus melemah seiring menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS, dapat mengangkat bursa. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,720-18,220, dan kisaran Resistance 19,733-20,272.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang