Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Jumat siang (16/12). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.
Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,26 persen pada 4.4775.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.
Harga minyak mentah naik pada perdagangan Asia hari Jumat (16/12) setelah sumber pasar mengatakan Kuwait telah memberitahu pelanggan untuk memotong pasokan lebih dari yang diperkirakan pada bulan Januari sebagai bagian dari upaya terkoordinasi oleh produsen minyak mengurangi kekenyangan global.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 32 sen, atau 0,63 persen, pada $ 51,22 per barel.
Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 54,30 per barel, naik 28 sen, atau 0,52 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terbantu Pemotongan Produksi Kuwait
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 20 ringgit atau 0,6 persen dan diperdagangkan pada posisi 3.181 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit dan kenaikan minyak mentah.
Harga CPO berjangka kontrak Maret 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 3.230 ringgit dan 3.280 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 3.130 ringgit dan 3.080 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang