Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan akhir pekan Jumat (23/12), indeks Kospi berakhir datar, naik tipis 0,17 poin atau 0,01 persen pada 2035.90. Pelemahan Bursa Saham Korea terpicu kehati-hatian investor di tengah kurangnya momentum pasar dan menjelang libur panjang. Sementara itu Won Korea melemah terhadap dolar AS.
Untuk minggu ini bursa Seoul masih negatif, turun -0,33 persen. Pelemahan minggu ini dengan aksi profit taking khususnya terhadap saham kelas berat seperti saham Samsung, yang Selasa lalu mencapai rekor tertinggi namun melemah dalam tiga hari terakhir.
Pada akhir perdagangan saham-saham berkapitalisasi besar mixed di seluruh papan. Saham Samsung Electronics kehilangan 1,49 persen, melanjutkan penurunan beruntun dua hari. Saham pembuat chip global SK hynix naik 1,76 persen. Saham POSCO, perusahaan baja besar, maju 1,15 persen. Saham Hyundai Motor naik 1,41 persen, sementara saham Kia Motors kehilangan 0,77 persen.
Mata uang lokal ditutup pada 1.203 won terhadap dolar AS, turun 3,90 won dari penutupan Kamis.
Sedangkan untuk indeks Kospi berjangka terpantau turun -0,50 poin atau -0,19 persen pada 258,60, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 259,10.
Malam nanti akan dirilis data New Home Sales November AS yang diindikasikan meningkat, dan Michigan Comsumer Sentiment Final Desember yang diindikasikan stabil. Jika hasil ini terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Seoul akan bergerak naik jika bursa Wall Street terealisir positif. Juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 255.79-252.86 dan kisaran Resistance 261.89-264.82.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang