Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (28/12) berakhir merosot. Pelemahan harga kopi arabica terpicu lemahnya permintaan kopi arabica.
Menurut kelompok eksportir Cecafe, negara Amerika Selatan mengekspor 3.070.000 tas 132-pon kopi bulan lalu, penurunan dari 12,2% dari bulan yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan luar negeri dari kopi arabika menurun 6,7% menjadi 2,7 juta kantong.
Produsen yang sama menahan Kolombia, produsen terbesar kedua di dunia dari biji arabika. ED & F Man Volcafe mengatakan dalam sebuah catatan bahwa produsen dan perantara telah menimbun kopi dan masih memikirkan harga satu bulan kembali.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2017 ditutup turun pada posisi 1,3420 dollar, turun sebesar -1,95 sen atau setara dengan -1,43 persen.
Malam nanti akan dirilis data Pendng Home Sales November AS yang diindikasikan meningkat. Jika hasil ini terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan Dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,3100 dollar dan 1,2800 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,3700 dollar dan 1,4000 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang