Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (30/12) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao dengan melimpahnya persediaan kakao di Pantai Gading.
Kakao menumpuk di pelabuhan dan gudang di Pantai Gading, produsen terbesar di dunia, setelah terjunnya harga berjangka mendorong beberapa eksportir untuk menunda pembelian.
Truk yang membawa kakao antri untuk memberikan kacang di stasiun pedalaman dan pelabuhan terbesar di Abidjan dan San Pedro, menurut empat pengirim yang akrab dengan masalah.
Beberapa eksportir kecil berhenti membeli dan rekan-rekan mereka yang lebih besar kehabisan ruang penyimpanan, meninggalkan sekitar 125.000 ton biji tanpa pembeli, kata pengirim, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup merosot. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -40 dollar atau -1,81 persen pada posisi 2.165 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan menumpuknya persediaan kakao di Pantai Gading. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.110 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.060 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.210 dollar dan 2.260 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang