Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dinihari (04/01) berakhir melonjak terpicu penurunan produksi gula.
Kenaikan harga gula berjangka terdorong aksi beli lanjutan setelah ada berita diperkirakan produksi gula ketat di Brasil. Data UNICA juga mengejutkan yang melaporkan bahwa tanaman di India, dan Thailand mungkin lebih kecil terus terjadi.
Grafik harian telah menunjukkan pola konsolidasi, dan pasar bergerak lebih tinggi dari rentang perdagangan. Sekarang mendekati target ayunan kedua untuk bergerak ke atas.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami lonjakan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik melonjak sebesar 1,00 sen atau setara dengan 5,13 persen pada posisi 20,51 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 20,00 sen dan 19,50 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 21,00 sen dan 21,50 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang