Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (06/01) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu pelemahan dollar AS.
Dolar AS memperpanjang kerugian terhadap sekeranjang enam mata uang utama, setelah data menunjukkan pengusaha swasta AS menambahkan 153.000 pekerjaan pada Desember, di bawah ekspektasi ekonom.
Pekerja sektor swasta melambat pada bulan Desember, demikian data yang dirilis Kamis (05/01) oleh the Automatic Data Processing, Inc.
Pengusaha menambahkan 153.000 pekerjaan sektor swasta bulan lalu, di bawah ekspektasi pasar, dan turun dari November, yang dipotong untuk 215.000, ADP Inc melaporkan. Ekonom yang disurvei oleh Econoday telah memperkirakan kenaikan Desember 172.000 pekerjaan, dibandingkan dengan perkiraan awal dari 216.000 untuk November.
Lihat : Pekerja Sektor Swasta AS Melambat di Akhir Tahun
Melemahnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup melonjak sebesar 25 dollar atau 1,12 persen pada posisi 2.262 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data pekerjaan AS, dimana data Non Farm Payrolls Desember diindikasikan stabil dan Unemployment Rate diindikasikan naik. Jika hasil ini terealisir bepotensi menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi kuat dengan pelemahan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.310 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.360 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 2.210 dollar dan 2.160 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang