Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau menguat sejalan dengan kenaikan di Wall Street dan bursa kawasan serta net buy investor asing, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat ke level 5,347.02. Untuk minggu berikutnya (9-13 Januari), IHSG sedang menunjukkan tren naiknya sementara menunggu juga sinyal sentimen penguatan dari bursa regional. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5375 dan 5490, sedangkan support di level 5246 dan kemudian 5022.
Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat menguat terbatas terhadap dollar yang masih perkasa di pasar global, di mana secara mingguan rupiah menguat ke level 13,358. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,520 dan 13,615, sementara support di level 13,275 dan 13,160.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika:berupa rilis data Crude Oil Inventories pada Rabu malam; diikuti dengan data tenaga kerja Unemployment Claims dan pidato Fed Chair Yellen pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Core Retail Sales m/m dan Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing Production m/m Inggris pada Rabu sore.
- Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data CPI y/y China pada Senin pagi.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar agak terkoreksi setelah sempat mencapai level 14 tahun tertingginya namun masih tampil perkasa terhadap mata uang utama lainnya, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau stabil seputar level 102.150.
EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau konsolidasi sekitar level 1.0534. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0350 dan 1.0342 sementara resistance pada 1.0670 dan kemudian 1.0875.
GBPUSD, minggu lalu terlihat turun ke level 1.2283 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2014 dan kemudian 1.2000, sedangkan resistance pada 1.2785 dan 1.3445.
USDJPY, minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 117.02. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 120.02 dan 123.79, serta support pada 114.75 serta level 111.25.
AUDUSD, aussie dollar terpantau terpantau menguat ke level 0.7303. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7160 dan 0.7145, sementara resistance level di 0.7357 dan 0.7525.
Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat sejalan dengan penguatan bursa Dow Jones yang nyaris menyentuh level psikologis 2000. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 19,454. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20045 dan 20660, sementara support pada level 18995 dan lalu 18230. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 22503. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23077 dan 23620, sementara support di 21220 dan 20990.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat dengan data lapangan pekerjaan yang baik sementara Dow Jones secara harian sempat hampir menyentuh level bersejarah 20000. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat 0.3% ke level 19849.02, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 19996 dan 20100, sementara support di level 19628 dan 19053. Index S&P 500 minggu lalu menguat 0.4% ke level 2249.80, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2282 dan 2300, sementara support pada level 2212 dan 2175.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rebound membukukan kenaikan mingguan terbaiknya dalam dua bulan terakhir oleh agak terkoreksinya mata uang dollar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia naik ke level $1172.93 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1185 dan berikut $1200, serta support pada $1122 dan $1070. Di Indonesia, harga emas terpantau juga menguat ke level Rp502,075.
Selamat kembali kepada “normal business days” pada minggu ini. Pada hari-hari ini gejolak pasar telah menjadi sesuatu yang semakin “normal”. Antara recovery dan crisis telah menjadi topik pembicaraan yang biasa oleh karena ramai dinamikanya. Mengawali tahun 2017 ini kelihatannya tidak bisa tidak investor harus semakin cerdas. Gejolak pasar harus dimanfaatkan, peluang pasar jangan sampai dilewatkan. Bukan masanya lagi undur dari pasar ketika volatilitas meningkat. Tetapi paralelnya, skill and knowledge harus ditambahkan, dilengkapi dan diasah. Jika tidak, Anda bisa tenggelam ditelan gelombang gejolak gunjang-ganjing pasar. Untuk hal itu, jadikan vibiznews.com sebagai partner Anda bergandengan tangan di dunia investasi. Mari melanjutkan sukses investasi Anda bersama kami di tahun 2017 ini. Terima kasih dan mari menuai sukses bersama, pembaca setia Vibiznews!
By Alfred Pakasi ,
CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group
Editor: Jul Allens