Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Kamis (12/01) dibuka naik 0,2 persen atau 9,33 poin ke level 5.310,57. Penguatan IHSG di awal perdagangan didukung penguatan bursa Wall Street dan mata uang Rupiah.
Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis dinihari (12/01), mengabaikan penurunan tajam saham perawatan kesehatan menyusul pernyataan yang dibuat oleh Presiden terpilih AS Donald Trump. Kenaikan Wall Street didukung lonjakan harga minyak mentah. Indeks Dow Jones naik 0,5 persen, menjadi ditutup pada 19,954.28, dengan kenaikan tertinggi saham Merck. Indeks S & P 500 naik 0,28 persen, menjadi berakhir pada 2,275.32, dengan sektor energi memimpin delapan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 0,21 persen, menjadi ditutup pada 5,563.65.
Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik Setelah Konferensi Pers Trump
Mata uang Rupiah juga terpantau menguat. Pasangan kusr USDIDR melemah -0,27 persen pada 13,283.
Penguatan Rupiah setelah Dollar AS melemah setelah konferensi pers Presiden terpilih AS Donald Trump, yang tidak membahas stimulus fiskal dan kebijakan ekonomi.
Lihat : Konferensi Pers Trump Tidak Membahas Stimulus Fiskal dan Kebijakan Ekonomi
Memasuki 15 menit pertama, terpantau 112 saham menguat dan 54 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp526 miliar dari lebih 1,6 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 26.000 kali.
Pagi ini IHSG terdukung oleh 8 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi sektor Keuangan yang meningkat 0,61 persen.
Pagi ini aksi bargain hunting taking investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang masuk pasar modal mencapai net Rp 3 miliar lebih.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas dengan penguatan Wall Street dan Rupiah. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5290-5270, dan kisaran Resistance 5332-5354.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang