Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (13/01) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu aksi short covering pedagang.
Aksi short covering terjadi setelah harga kakao anjlok pada perdagangan kemarin.
Demikian juga pelemahan dollar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya. Dollar AS merosot setelah konferensi pers Presiden AS terpilih Donald Trump tidak menyampaikan topik utama kebijakan ekonomi kuncinya seperti stimulus fiskal.
Short covering juga didorong prospek permintaan oleh kenaikan 18,7 persen di penggilingan kakao Malaysia pada kuartal keempat 2016.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan tajam. Harga komoditas tersebut ditutup melonjak sebesar 103 dollar atau 4,84 persen pada posisi 2.230 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Retail Sales Desember dan Michigan Consumer Sentiment Januari AS, yang keduanya diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.180 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.130 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.280 dollar dan 2.330 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang