Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Selasa (17/01), indeks Nikkei ditutup turun -281,71 poin, atau -1,48 persen, di 18,813.53. Pelemahan Indeks Nikkei merupakan terendah 1 bulan, tertekan penguatan Yen.
Yen menguat terhadap dolar, penguatan sampai setinggi 113,32, naik dari tingkat di atas 116 pada minggu sebelumnya pada permintaan safe haven. Pada 02:21 HK / SIN, pasangan dolar / yen diperdagangkan pada 113,46.
Penguatan Yen terjadi dengan Perdana Menteri Inggris Raya Theresa May mensinyalkan akan keluar dari pasar tunggal Eropa.
Lihat : Theresa May Sinyalkan Hard Brexit Untuk Inggris Raya
Kekuatan mata uang Yen menekan saham-saham eksportir utama Jepang. Saham produsen mobil Toyota ditutup turun 1,58 persen, saham Nissan menurun 1,04 persen dan saham Honda anjlok 2,67 persen, sementara produsen elektronik Sharp merosot 2,68 persen.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 40,00 poin atau 0,21 persen pada 18,770, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,730.
Pasar akan mencermati pidato yang direncanakan pada hari Selasa oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May apakah negara Inggris akan mengambil pendekatan lunak atau keras untuk Brexit.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi melemah jika penguatan Yen berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,271-17,746, dan kisaran Resistance 19,263-19,788.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang