Pada akhir perdagangan Selasa dini hari (17/01), harga batubara Rotterdam berakhir turun. Harga batubara turun terganjal penguatan dollar AS.
Dollar AS rebound setelah 3 hari berturut anjlok mengambil keuntungan dari lemahnya sentimen penggerak rivalnya seperti kekhawatiran Brexit, turunnya harga minyak mentah dan data trade balance zona Eropa dibawah ekspektasi..
Kenaikan dollar AS membuat harga batubara Rotterdam berdenominasi dollar AS menjadi mahal sehingga permintaan menjadi lemah.
Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Februari 2017 merosot di posisi 84,30 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,60 dollar atau setara dengan -0,71 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Malam nanti Perdana Menteri Inggris Raya Theresa May akan menyampaikan pidato untuk kejelasan sikap terkait pelaksanaan Brexit, apakah dengan cara Hard atau Soft Brexit. Sinyal Hard Brexit diperkirakan pasar, jika terealisir akan menekan poundsterling dan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 83,90 dollar dan Resistance kedua di level 83,30 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 84,80 dollar dan 85,30 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang