Pergerakan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) setelah berhasil melompat cukup tinggi selama 2 hari berturut, akhirnya terpukul cukup kuat oleh profit taking investor asing pada akhir perdagangan sesi pertama hari Selasa (17/1). Saham BNLI terjun kembali dari puncak saham tertinggi sejak April 2016 yang dicapai perdagangan sebelumnya.
Lompatan saham BNLI selama 2 hari berturut di picu oleh pembelian paling banyak oleh pemilik PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) Dato Sri Tahir. Saham BNLI melompat tinggi hingga naik 22,9% dan 15,5% masing-masing selama 2 hari berturut. Selama ini saham BNLI dikuasai oleh Standard Chartered dan juga PT Astra Internasional Tbk. (ASII) dengan porsi saham masing-masing 44,8%.
Setelah sesi pertama hari Selasa (17/1) berakhir, saham BNLI ditutup melemah ke posisi 680 atau turun 8 persen lebih. Di awal perdagangan saham BNLI dibuka kuat di posisi 750 yang merupakan posisi tertinggi sejak April 2016. Jumlah saham yang sudah diperdagangkan sebanyak 914 ribu lot.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BNLI perdagangan sebelumnya bergerak bullish dengan indikator MA bergerak naik dan indikator Stochastic naik menembus area jenuh belinya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar, dan +DI yang bergerak naik menunjukan pergerakan BNLI rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai selanjutnya pada target level resistance di level 760 dan target support di level 660.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang