Bursa saham AS jatuh pada akhir perdagangan Rabu dinihari (18/01), dengan sektor keuangan tertinggal, karena pasar menantikan rincian seputar kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 60 poin lebih rendah setelah sempat jatuh 100 poin, dengan saham Goldman Sachs dan JPMorgan Chase memberikan kontribusi paling besar dalam kerugian.
Indeks S & P 500 turun 0,3 persen, dengan sektor keuangan menjatuhkan lebih dari 2 persen.
Indeks Nasdaq turun 0,6 persen.
Trump mengkritik rencana pajak perusahaan yang diusulkan parlemen, mengatakan rencana itu sebagai “terlalu rumit,” dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal.
Pasar saham telah melonjak sejak pemilihan dengan sebagian dari harapan reformasi pajak perusahaan, deregulasi sektor-sektor tertentu dan pengeluaran pemerintah lebih tinggi. Pelantikan Trump dijadwalkan Jumat.
Pernyataan Trump juga melemahkan dolar AS, yang jatuh 0,82 persen terhadap sekeranjang mata uang. Pada gilirannya, euro naik 0,87 persen menjadi $ 1,0706 dan yen naik 1,14 persen menjadi 112,64.
Menambah tekanan untuk saham AS adalah kekhawatiran dari “Hard Brexit”. Dalam pidato hari Selasa, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan Inggris akan keluar secara tuntas dari Uni Eropa. Dia menambahkan, bagaimanapun, Pemerintah U.K. akan menempatkan penangangan Brexit setuju dengan Uni Eropa untuk pemungutan suara parlemen.
Pound Inggris meroket lebih dari 2,5 persen terhadap dolar, diperdagangkan di sekitar $ 1,24, di jalur untuk hari terbaik sejak 2008. pound singkat pecah di bawah $ 1,20 awal pekan ini.
Indeks Stoxx 600 Eropa pan rebound setelah pidato May, jatuh sekitar 0,15 persen, mengurangi kerugian.
Tidak ada data utama AS ekonomi hari Selasa, tapi perusahaan melaporkan hasil kuartalan, termasuk Morgan Stanley, yang mengalahkan ekspektasi analis pada kedua bagian atas dan garis bawah. Saham Morgan Stanley turun 3,8 persen, namun.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 58,96 poin, atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada 19,826.77, dengan penurunan tertinggi JPMorgan Chase dan saham Wal-Mart yang naik teratas.
Indeks S & P 500 turun 6,75 poin, atau 0,3 persen, ke 2,267.89, dengan sektor keuangan memimpin lima sektor yang lebih rendah dan sektor konsumen staples yang naik.
Indeks Nasdaq tergelincir 35,39 poin, atau 0,63 persen ke 5,538.73.
Malam nanti akan dirilis data Inflatioin Rate dan Produksi Industri AS bulan Desember yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak positif jika data Inflasi dan Produksi Industri terealisir positif. Namun juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah dan perkembangan bursa global.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang