Harga timah di bursa Malaysia naik pada perdagangan Rabu (25/01). Kenaikan harga timah terdukung kenaikan bursa Wall Street dan ekspor Jepang.
Bursa Saham AS berakhir naik pada akhir perdagangan Rabu dinihari (25/01), terdukung langkah kebijakan pertama Presiden AS Donald Trump, juga dukungan kenaikan sektor bahan lebih dari 2,5 persen. Indeks Dow Jones naik 0,57 persen, ke 19,912.71, dengan kenaikan tertinggi saham DuPont. Indeks S & P 500 naik 0,66 persen, ke 2,280.07, dengan sektor bahan memimpin delapan sektor yang lebih tinggi dan mencatatkan rekor tertinggi intraday dan penutupan. Indeks komposit Nasdaq naik 48,01 poin, atau 0,86 persen, ke 5,600.96.
Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik Dikuatkan Kebijakan Perdana Trump
Demikian juga kenaikan ekspor Jepang memberikan sentimen positif. Ekspor Jepang naik untuk pertama kalinya dalam 15 bulan pada bulan Desember terdukung penjualan yang kuat dari elektronik dan bagian mobil, sebuah sinyal positif untuk ekonomi negara yang bergantung dengan ekspor ini bahkan saat proteksionisme AS mengancam untuk menekan perdagangan di seluruh wilayah dan permintaan eksternal.
Data Departemen Keuangan menunjukkan pada hari Rabu (25/01) bahwa ekspor naik 5,4 persen tahun-ke-tahun pada bulan Desember, dibandingkan dengan 1,2 persen peningkatan tahunan yang diperkirakan para ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Ini diikuti penurunan tahunan 0,4 persen pada November.
Lihat : Ekspor Akhir Tahun Jepang Naik Pertama Kali Dalam 15 Bulan, Surplus Perdagangan 4 Bulan Berturut
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 20.450 dollar per ton, naik sebesar 300 dollar atau 1,5 persen dari penutupan sebelumnya pada 20.150.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Harga akan menghadapi level Support di posisi 20.250 dollar dan 20.050 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level Resistance di 20.650 dollar dan 20.850 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang