Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (30/01) dibuka lemah, terpantau saat ini turun -156,15 poin atau -0,80 persen di 19.311,25. Pelemahan bursa Jepang tertekan penguatan Yen dan merosotnya penjualan ritel Jepang.
Pagi ini mata uang Yen menguat. Mata uang Yen menguat 0,29 persen terhadap dolar pada 114,73.
Pelemahan Yen juga terjadi setelah penjualan ritel akhir tahun Jepang masih di bawah harapan.
Penjualan ritel Jepang naik, namun masih dibawah ekspektasi pada bulan Desember, data pemerintah menunjukkan pada hari Senin (30/01). Hasil ini menjadi berita yang tidak menyenangkan bagi Bank of Japan yang mengadakan pertemuan untuk menetapkan kebijakan moneter.
Penjualan ritel naik 0,6 persen pada Desember dari tahun sebelumnya, di bawah perkiraan pasar rata-rata untuk kenaikan 1,3 persen. Hasil tersebut juga jauh dari hasil sebelumnya pada kenaikan 1,7 persen.
Lihat : Penjualan Ritel Akhir Tahun Jepang Masih Dibawah Harapan
Saham Toshiba turun 3,19 persen pada awal perdagangan, setelah jatuh sebanyak 5,8 persen, setelah Asahi Shimbun melaporkan bahwa beberapa bank kepercayaan akan menuntut Toshiba setelah harga sahamnya turun karena skandal akuntansi.
Pada berita lain, Bank of Japan dimulai pertemuan kebijakan moneter dua hari.
Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau turun -160,00 poin atau -0,82 persen pada 19,300, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,460.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,883-18,504, dan kisaran Resistance 19,817-20,313.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang