Pada akhir perdagangan Selasa dinihari (08/02), harga batubara Rotterdam berakhir lemah tertekan merosotnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah merosot pada akhir perdagangan Rabu dinihari (08/02), tertekan oleh permintaan lesu dan tanda peningkatan dalam produksi minyak shale AS yang bisa mempersulit upaya OPEC dan produsen lain untuk mengurangi pasokan.
Harga minyak mentah berjangka berakhir turun 84 sen, atau 1,6 persen, pada $ 52,17 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 1,03, atau 1,9 persen, ke $ 54,69 per barel pada 04:50 (2150 GMT).
Lihat : Harga Minyak Mentah Merosot 1,6 Persen; Permintaan Lemah dan Pasokan AS Berlimpah
Dengan pelemahan harga minyak mentah tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2017 merosot di posisi 80,10 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,20 dollar atau setara dengan -0,25 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Malam nanti akan dirilis data persediaan mingguan minyak mentah AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menguatkan harga minyak mentah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan penguatan harga minyak mentah. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 80,60 dollar dan Resistance kedua di level 81,10 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 79,60 dollar dan 79,10 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang