Bursa Saham AS ekuitas ditutup naik pada akhir perdagangan Rabu dinihari (08/02), terdukung meningkatnya laba emiten, namun keuntungan dibatasi penurunan saham energi. Indeks Dow Jones naik 0,19 persen ditutup pada 20,090.29, dengan saham Boeing memimpin kenaikan. Indeks S & P 500 naik 0,02 persen berakhir pada 2,293.08 dengan sektor konsumen memimpin enam sektor yang lebih tinggi dan Indeks Nasdaq naik 0,19 persen menjadi 5,674.22.
Bursa Asia dibuka mixed pagi ini akibat penurunan harga minyak mentah. Terpantau Indeks Nikkei turun -0.08 % pada 18896.27. Indeks ASX 200 0.17% pada 5631.50. Indeks Kospi turun -0.97% pada 2055.02.
Dari pasar komoditas, Harga minyak mentah merosot pada akhir perdagangan Rabu dinihari (08/02), tertekan oleh permintaan lesu dan tanda peningkatan dalam produksi minyak shale AS yang bisa mempersulit upaya OPEC dan produsen lain untuk mengurangi pasokan.Harga minyak WTI turun 1,6 persen pada US$ 52,17 per barel.
Sedangkan harga emas spot LLG berakhir turun 0,17 persen pada $ 1,232.84 per troy ons, tertekan penguatan dolar AS akibat euro jatuh pada kecemasan menjelang pemilu Perancis dan data industri Jerman yang lemah. Selanjutnya diperkirakan menguat oleh profit taking dollar.
Dari pasar valas, dollar AS kembali kuasai valas global terangkat anjloknya euro dan juga penurunan cadangan devisa Tiongkok. Selanjutnya Dollar AS diperkirakan alami profit taking dan pagi ini terpantau sedang retreat terhdap banyak rival utamanya.
EURUSD 0.08% 1.06865
GBPUSD 0.02% 1.24985
USDJPY -0.18%112.15
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Selasa sore (07/02), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,3% ke posisi 5381,47 oleh tekanan profit taking investor asing cukup besar jelang akhir sesi. IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5340-5373 dan resisten 5401-5425. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBRI, KAEF, WIKA dan INCO.
Hari ini pergerakan pasar minim akan sentimen dan pada sesi Amerika hanya terdapat laporan pasokan minyak mentah AS.
Editor: Asido Situmorang