Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Kamis (09/02), indeks Nikkei ditutup naik 99,93 poin, atau 0,53 persen, di 18907.67. Pelemahan Indeks Nikkei karena tekanan dari penguatan yen menjelang pertemuan minggu ini antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Pada akhir perdagangan Saham Toshiba turun 6,74 persen. Prusahaan menerima tawaran sebagai $ 3,6 miliar untuk 19,9 persen saham di bisnis memori flash, sumber yang terlibat langsung dengan kesepakatan menyatakan kepada Reuters.
Saham Softbank naik 0,58 persen, turun dari kenaikan lebih dari 2 persen sebelumnya, setelah melaporkan laba operasional kuartal ketiga melonjak 71 persen menjadi 292 miliar yen, didukung oleh kekuatan laba.
Saham Hitachi anjlok 8,04 persen setelah berita bahwa Mitsubishi Heavy Industries, yang turun 3,45 persen, diminta untuk $ 6640000000 untuk menutupi biaya dari proyek pembangkit listrik di Afrika Selatan bersama mereka.
Dalam data ekonomi, pesanan mesin inti Jepang menambahkan 6,7 persen, mengalahkan kenaikan 3,1 persen yang diperkirakan oleh jajak pendapat Reuters, pada bulan Desember dari bulan lalu. Seri data yang sangat volatile dianggap sebagai indikator belanja modal dalam beberapa bulan mendatang. Namun kenaikan pesanan mesin inti belum mampu mengangkat bursa.
Lihat : Pesanan Mesin Inti Jepang Rebound di Akhir Tahun
Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau turun -80,00 poin atau -0,42 persen pada 18,910, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,990.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi lemah dengan kehati-hatian investor menantikan hasil pertemuan Abe dengan Trump. Namun juga akan mencermati pergerakan bursa Wall Street dan mata uang Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,475-17,979, dan kisaran Resistance 19,408-19,904.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang