Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Kamis dinihari (09/02). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Kamis dinihari (09/02), terdukung kenaikan bensin berjangka setelah persediaan bensin mingguan AS turun mengejutkan di luar perkiraan.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir di $ 52,34 per barel, naik 17 sen atau 0,3 persen.
Harga minyak mentah berjangka internasional Brent diperdagangkan pada $ 55,13 per barel pada 14:34 ET (1934 GMT), naik 8 sen, dari penutupan sebelumnya.
Lihat : Harga Minyak Mentah Naik Terdorong Penurunan Pasokan Bensin AS
Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi etanol dibandingkan gula, sehingga produksi gula menurun dan semakin meningkatkan harga gula.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,04 sen atau setara dengan 0,19 persen pada posisi 20,76 sen per pon.
Malam nanti akan dirilis data initial Jobless Claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada 21,30 sen dan 21,80 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 20,30 sen dan 19,80 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang