Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Jumat siang (10/02). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.
Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,2 persen pada 4.4470.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.
Harga minyak mentah naik pada perdagangan Jumat (10/02) di sesi Asia, dengan pengurangan produksi yang dipimpin OPEC mendukung pasar mengatasi lonjakan persediaan bahan bakar AS yang membebani minyak mentah.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan pada $ 53,13 per barel, naik 13 sen atau 0,25 persen.
Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, naik 14 sen atau 0,25 persen, menjadi $ 55,77 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Bergerak Naik, Sentimen Pemotongan Produksi Menguat Lagi
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak April 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 31 ringgit atau 1,1 persen dan diperdagangkan pada posisi 3.132 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit dan kenaikan minyak mentah.
Harga CPO berjangka kontrak April 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 3.180 ringgit dan 3.230 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 3.080 ringgit dan 3.030 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang