Harga Emas mundur dari tertinggi pada akhir perdagangan Rabu dinihari (15/02), karena dolar AS menguat setelah Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengatakan bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang jika ekonomi berkembang lebih lanjut.
Pidato Ketua Federal Reserve lebih hawkish dari investor perkirakan, meskipun dia mempertimbangkan ketidakpastian atas kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan baru.
Penasehat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump Michael Flynn mengundurkan diri pada Selasa atas pernyataan bahwa ia telah membahas sanksi AS terhadap Moskow.
Harga emas spot LLG diperdagangkan 0,2 persen lebih tinggi pada $ 1,227.52 per ons, sedangkan harga emas berjangka AS berakhir turun 0,03 persen pada $ 1,225.40.
Indeks dolar mencapai tertinggi dalam lebih dari tiga minggu setelah pidato Yellen di hadapan Komite Perbankan Senat, sementara Wall Street naik ke rekor tertinggi.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya kesempatan memegang emas, sementara dollar AS meningkat.
Menjelang pidato, Presiden Fed Richmond Jeffrey Lacker mengatakan bank sentral AS mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari pasar keuangan saat ini perkirakan mengingat setiap kebijakan baru oleh pemerintahan Trump.
Sentimen terbalik untuk emas, kepemilikan SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, naik 0,49 persen menjadi 840,87 ton pada hari Senin.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi turun jika penguatan dollar AS berlanjut dan kenaikan bursa Wall Street. Namun harga bisa berbalik naik terpicu ketidakpastian kondisi politik di Eropa. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,230 – $ 1,232, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Support 1,226 – $ 1,224.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang