Mengakhiri perdagangan saham akhir pekan ketiga bulan Februari (17/02), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak negatif sejak awal sesi pertama ditutup melemah cukup signfikan dengan turun 0,50 persen pada posisi 5350,93. Pelemahan IHSG di hari ke-3 hari ini mendapat tekanan jual yang cukup besar dari investor asing. Demikian juga secara mingguan, IHSG pekan ini alami pelemahan setelah 3 pekan berturut bergerak bullish.
Diakhir sesi kedua terpantau 110 saham menguat dan 168 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp51,5 triliun dari 146,7 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 2,293,489 kali. Intervensi perdagangan investor asing hari ini mencetak net sell sebesar Rp727 miliar lebih.
Anjloknya IHSG mendapat tekanan kuat dari merahnya saham-saham LQ45 dengan penurunan indeks hingga 0,78% ke posisi 894,40. Tekanan saham unggulan tersebut paling banyak di 9 sektor yang melemah sepanjang hari. 9 sektor yang melemah dipimpin oleh anjlok paling dalam sektor aneka industri dan agri dengan penurunan indeks 2,08% dan 1,12% masing-masing. Saham-saham unggulan yang paling kuat menekan indeks 9 sektor tersebut seperti saham ASII, AALI, LSIP, BBRI, ADRO dan BMTR.
Sedangkan 1 sektor saham yang menguat hanya sektor mining dengan penguatan 0,46% dan saham unggulan yang mendukung sektor tersebut hanya saham INCO.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan depan berpotensi rebound secara teknikal. Jika bursa saham kawasan Amerika kembali ditutup rekor akan menjadi sentimen positif bagi IHSG awal pekan depan.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang