Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau bergerak datar pada perdagangan Selasa siang (28/02). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung turun tipisnya Ringgit dan kenaikan tipis harga minyak mentah sesi Asia.
Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat tipis 0,2 persen pada 4.4455.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.
Harga minyak mentah AS naik lebih tinggi untuk hari kedua pada perdagangan Selasa (28/02) di sesi Asia, didukung oleh kepatuhan tinggi dalam pengurangan produksi OPEC sekalipun peningkatan produksi AS masih terus membatasi kenaikan harga.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 11 sen, atau 0,2 persen, ke $ 54,16 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka Brent menambahkan 18 sen, atau 0,32 persen, ke $ 56,11 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terdukung Kepatuhan Pemotongan Produksi OPEC
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan tipis. Harga kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 1 ringgit atau 0,04 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.755 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit dan kenaikan minyak mentah.
Harga CPO berjangka kontrak Mei 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 3.000 ringgit dan 3.050 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.700 ringgit dan 2.650 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang