Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Selasa siang (07/03) bergerak lemah. Penurunan harga CPO malam ini terpicu pelemahan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah menurun di perdagangan Asia pada Selasa (07/03), setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan produksi shale AS tumbuh sekitar 1,4 juta barel per hari pada 2022.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate tergelincir 6 sen atau 0,11, pada $ 53,14 per barel, setelah berakhir 13 sen di sesi sebelumnya. Harga minyak mentah berjangka Brent turun 9 sen atau 0,16 persen, pada $ 55,92 per barel, sebelumnya naik 11 sen menjadi $ 56,01 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah 7 Maret Sesi Asia Lanjutkan Pelemahan
Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -26 ringgit atau -0,90 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.867 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan pelemahan minyak mentah. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Ringgit, yang jika menguat dapat menekan harga cpo.
Harga CPO berjangka kontrak Mei 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 2.820 ringgit dan 2.770 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.920 ringgit dan 2.970 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang