Cadangan Devisa Februari Indonesia Naik Tertinggi 5,5 Tahun

1349

Bank Indonesia pada hari Selasa (07/03) merilis posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2017 yang meningkat tertinggi sejak Agustus 2011.

Cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$119,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2017 yang sebesar US$116,9 miliar.

indonesia-foreign-exchange-reserves@2x

Bank Indonesia menjelaskan bahwa peningkatan cadangan devisa terutama dipengaruhi penerimaan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

Dengan memiliki cadangan devisa per akhir Februari 2017 tersebut, maka cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Sebagai informasi, posisi cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang menentukan kesehatan ekonomi sebuah negara.  Cadangan devisa merupakan indikator yang menunjukkan apakah negara tersebut mampu membiayai kebutuhan dalam negerinya. Dengan kondisi cadangan devisa yang mengalami penurunan tajam dalam satu periode waktu bisa mengakibatkan nilai tukar negara tersebut mengalami penurunan.

Cadangan devisa ini menjadi salah satu instrumen yang digunakan Bank Indonesia untuk mengelola nilai tukar mata uang. Jika nilai tukar mata uang sedang mengalami penurunan tajam dan otoritas moneter menginginkan supaya nilai tukar lebih stabil atau ingin agar nilai tukar menguat, lembaga tersebut akan melepaskan cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing ke pasar.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here