Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (17/03) ditutup turun. Penurunan harga kakao terpicu peningkatan distribusi kakao di Pantai Gading.
Kedatangan kakao naik hampir 7 persen sejauh musim ini dari musim sebelumnya, dengan setidaknya 40.000 ton yang disampaikan secara mingguan untuk dua pelabuhan Pantai Gading di Abidjan dan San Pedro sejak Februari, demikian rilis dari Reuters kemarin.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar -21 dollar atau -1,03 persen pada posisi 2.027 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Produksi Industri dan Michigan Consumer Sentiment yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir, berpotensi menguatkan dollar AS.
Demikian juga dengan masih melimpahnya persediaan kakao di negara-negara produsen utama di Afrika Barat, masih menjadi sentimen bearish bagi harga kakao.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS dan penumpukan pasokan. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 1.980 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.930 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.080 dollar dan 2.130 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
