Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (22/03) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu pelemahan dollar AS.
Prospek mantap dari calon presiden Emmanuel Macron dalam debat pemilu Perancis menekan dolar AS ke enam minggu rendah terhadap euro.
Melemahnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 38 dollar atau 1,8 persen pada posisi 2.154 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Existing Home Sales Februari AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.
Namun perlu dicermati sentimen meningkatnya surplus produksi kakao global. International Cocoa Organization (ICCO) bulan lalu memperkirakan bahwa akan ada surplus global 264.000 ton pada musim 2016/17 saat ini tetapi banyak yang percaya itu akan menjadi jauh lebih besar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terealisir. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.200 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.250 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.100 dollar dan 2.050 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
