Bursa saham AS alami perdagangan paling buruk sepanjang tahun 2017 mengakhiri perdagangan hari kedua pekan ini dengan ketiga indeksnya anjlok parah. Indeks Dow Jones jatuh 1,14 persen, pada 20,668.01, dengan penurunan tertinggi saham Caterpillar . Indeks S & P 500 turun 1,24 persen pada 2,344.02, dengan sektor keuangan memimpin 10 sektor yang lebih rendah dan Indeks Nasdaq jatuh 1,83 persen pada 5,832.53.
Bursa Asia dibuka lemah dengan banyak indeks masuk zona merah tertekan harga minyak mentah dan juga mengikuti sentimen negatif dari wallstreet. Street. Terpantau Indeks Nikkei turun -1.85% pada 19096.83. Indeks ASX 200 turun -1.37% pada 5695.60. Indeks Kospi -0.68% pada 2163.57.
Dari pasar komoditas, Harga minyak mentah ditutup pada titik terendah sejak November oleh kekhawatiran pasar akan rilis data pasokan minyak mentah AS yang diperkirakan meningkat kembali.
Harga minyak WTI turun 1,8 persen pada $ 47,34 per barel.Pagi ini terpantau harga minyak di pasar komoditi internasional masih merah.
Sedangkan harga emas pada akhir perdagangan Rabu dinihari (22/03) melanjutkan rally 4 hari berturut sebelumnya oleh anjloknya yield obligasi Amerika yang menekan dolar AS jatuh ke posisi terendah dalam 33 hari perdagangan. Harga emas LLG naik 0,84 persen pada $ 1,243.50 per troyons.
Dari pasar valas, kekecewaan pasar terhadap kebijakan Fed masih terus berlanjut hingga membuat dollar alami tekanan jual yang cukup parah. Pagi ini terpantau berusaha bergerak rebound dengan menguat terhadap euro dan kurs komoditas.
EURUSD -0.09% 1.07990
GBPUSD -0.01% 1.24800
USDJPY 0.06% 111.63
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Selasa sore (21/03), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,2% ke posisi 5543,09. Penguatan IHSG menerima keuntungan dari banyaknya modal asing masuk bursa. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5488-5513 dan resisten 5565-5580. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBNI, SMRA, BSDE dan JSMR.
Sebagai penggerak pasar hari ini, tidak banyak rilis data ekonomi yang cukup kuat pengaruhi sentimen pasar. Pada sesi Eropa hanya data current account kawasan Euro dan pada sesi Amerika rilis data existing home sales dan data pasokan minyak mentah.
Editor: Asido Situmorang