Kurs pound Inggris yang sejak awal sesi Asia hari Kamis (23/3) bergerak lemah oleh sentimen negatif serangan teroris di kawasan Jembatan Westminster yang menewaskan 5 orang termasuk salah satu pelaku, mendapat tenaga kuat memangkas pelemahan dan melaju kalahkan dollar AS.
Lihat: Serangan Teroris di Inggris Merugikan Bursa London dan Poundsterling
Tenaga rally didapat dari rilis data retail sales Inggris bulan Februari yang meningkat dengan tajam dari periode bulan sebelumnya dan juga melampaui ekspektasi peningkatan data sebelumnya. Data penjualan ritel negeri itu naik ke posisi 1,4% setelah bnulan sebelumnya kontraksi alias negatif -0,5%.
Pergerakan poundsterling sesi Eropa (17:05:00 WIB) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibukalebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.2483 di awal perdagangan sesi Asia, kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2509 setelah sempat mencapai posisi terendah di posisi 1.2462.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD akan lanjut rally ke kisaran 1.2530-1.2572. Namun jika pada sesi Amerika kekuatan dollar AS menekan maka dapat turun ke posisi awal perdagangan hingga kisaran 1.2454.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang