Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (31/03) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu upaya pemerintah Pantai Gading mendukung peningkatan harga kakao.
Pantai Gading memangkas harga sebagai jaminan bagi petani kakao sebesar 36 persen menjadi 700 franc CFA ($ 1,14) per kilogram pada hari Kamis dan mengurangi pajak untuk periode April-September pertengahan tanaman di tengah penurunan tajam harga dunia.
Produsen top dunia menjual ke depan sebagian besar panen diantisipasi untuk dapat menetapkan harga minimum untuk petani. Harga itu tetap pada 1.100 CFA Franc / kg pada awal musim saat di bulan Oktober.
Pemerintah juga akan membebaskan pajak pendaftaran 5 persen dibayar oleh eksportir dan mengurangi beberapa pungutan yang lebih kecil untuk mid-tanaman, memasukkan kembali 43,5 miliar dengan CFA franc ($ 71 juta) yang akan mausk ke kas pemerintah ke dalam sistem pemasaran.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 10 dollar atau 0,48 persen pada posisi 2.096 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Personal Income dan Pesonal Spending Februari AS yang diindikasikan stabil. Juga dirilis data Michigan Consumer Sentiment Final Februari AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir dapat menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika penguatan dollar AS terealisir. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.050 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.000 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.150 dollar dan 2.200 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang