Mengakhiri perdagangan saham kuartal pertama tahun ini ditutup melemah setelah sempat disesi pertama menembus rekor barunya diatas kisaran 5600. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (31/3) ditutup melemah dengan penurunan 0,44 persen pada posisi 5568,11 , yang dipicu oleh tekanan jual investor asing.
Diakhir sesi kedua terpantau 153 saham menguat dan 113 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp8,3 triliun dari 12,8 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 332.197 kali. Tekanan jual asing hari ini mencetak net sell Rp270 miliar.
Anjloknya IHSG akhir pekan ini mendapat tekanan jual cukup kuat dari saham-saham unggulan yang mayoritas memerah dengan indeks LQ45 naik 0,86% ke posisi 921,53. Di akhir perdagangan, 7 sektor ditutup merah yang dipimpin oleh sektor konsumer dan trade dengan pelemahan indeks 1,2% dan 0,6% masing-masing. Saham-saham unggulan yang paling kuat mengangkat kedua sektor seperti saham AKRA, UNTR, KLBF, GGRM, ICBP dan UNVR.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melihat anjloknya indeks hari ini mendapat sentimen negatif dari anjloknya bursa saham Asia, penurunan harga minyak mentah serta pelemahan rupiah.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang