Pergerakan saham PT Astra International Tbk (ASII) yang bangkit pada awal April ini, setelah sempat merosot pada 31 Maret, maka pada perdagangan hari Selasa (04/04) ini kembali bergerak lemah.
Seperti yang dilansir dalam website Astra International, pada hari Senin kemarin (3/4) mengadakan seminar makro ekonomi dengan tema Kondisi Ekonomi 2017 dan Tantangannya Bagi UMKM yang diadakan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), yang juga dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai salah satu pembicaranya.
Pada event tersebut Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, mengatakan bahwa Grup Astra telah mengayomi 10.847 UMKM dan 9.828 UMKM diantaranya dibina oleh YDBA sekaligus melatih 701 pemuda putus sekolah menjadi mekanik. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 63.205 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.
Adapun hasil dari program ini, maka diperoleh 4 industri kecil menengah (IKM) logam level home industry di Waru, Sidoarjo, yang berhasil masuk dalam supply chain PT Astra Honda Motor. Kemudian, 30 UMKM kerajinan anggota YDBA diterima mengikuti pameran secara reguler di IKEA Alam Sutera, serta hasil petani tradisional di Tapin, Kalimantan Selatan masuk ke supermarket moderen.
Untuk pergerakan sahamnya pada sore ini, saham ASII bergerak lemah di posisi 8750, yang juga merupakan posisi terendah, dan mencapai sesi tertinggi pada 8925, dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 286 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ASII perdagangan sebelumnya bergerak kuat dengan indikator MA bergerak naik dan indikator Stochastic bergerak naik di area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dan +DI bergerak turun tipis menunjukan pergerakan ASII masih rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading berikutnya pada target level resistance di level 8833 dan target support di level 8708.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang