Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dinihari (06/04) berakhir merosot turun terpicu kekuatiran pasar menantikan keputusan impor India.
India, produsen terbesar kedua di dunia dan konsumen besar akan menyetujui impor 500.000 metrik ton gula mentah bebas bea, menurut pejabat pemerintah. Pemberitahuan sedang diajukan di parlemen pada Rabu, kata para pejabat, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
Namun kekuatiran penantian tersebut membuat harga gula jatuh untuk sesi kedelapan berturut-turut pada Rabu, menandai penurunan terpanjang sejak September 2014.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,06 sen atau setara dengan -0,37 persen pada posisi 16,10 sen per pon.
Malam nanti akan dirilis data jobless claim AS yang diindikasikan terjadi penurunan. Jika terealisir dapat menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika penguatan dollar AS terjadi. Namun jika keputusan impor disetujui India, maka dapat menguatkan harga. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Support pada posisi 15,60 sen dan 15,10 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 16,60 sen dan 17,10 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang