Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (29/03) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terjadi setelah rilis data penggilingan kakao Eropa.
Asosiasi Kakao Eropa melaporkan bahwa proses penggilingan kakao Eropa menghasilkan 339.485 ton biji kakao pada periode Januari-Maret, kenaikan 1,1% secara tahunan.
Angka-angka sebagian besar sesuai dengan harapan tapi sentimen berkurang oleh data permintaan lainnya, dirilis pada hasil Barry Callebaut, menunjukkan pasar cokelat global yang menyusut 2,1 persen dalam enam bulan sampai Februari.
Di akhir perdagangan dinihari tadi harga kakao berjangka kontrak Juli 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup merosot. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -21 dollar atau -1,06 persen pada posisi 1.967 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Jobless Claim yang diindikasikan meningkat. Juga akan dirilis data Michigan Consumer Sentiment April AS yang diindikasikan menurun. Jika hasil ini terealisir akan melemahkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terjadi. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.020 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.070 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.920 dollar dan 1.870 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang