Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York kamis dinihari (04/05) berakhir turun terpicu proyeksi peningkatan panen Brazil.
Pelemahan menunjuk pada cuaca panen yang menguntungkan di petani besar Brazil yang meningkatkan prospek panen besar tahun ini.
Dealer mengatakan bahwa mereka juga terus mencermati perundingan perdagangan gula antara Amerika Serikat dan Meksiko, yang dalam jalan buntu, menurut Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun sebesar -0,11 sen atau setara dengan -0,69 persen pada posisi 15,77 sen per ton.
Malam nanti akan dirilis data perdagangan Maret AS yang diindikasikan terjadi sedikit pelebaran dalam defisit perdagangan AS. Jika terealisir dapat menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terjadi. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 16,30 sen dan 16,80 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 15,30 sen dan 14,80 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang