Harga Gula ICE Melompat 2,6 Persen Terdorong Lonjakan Minyak Mentah

425

Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Kamis dinihari (09/05). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung lonjakan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Kamis dinihari (11/05), didukung oleh penurunan pasokan A.S. dalam satu minggu terbesar sepanjang tahun ini, dan setelah Irak dan Aljazair bergabung dengan Arab Saudi dalam mendukung perpanjangan pemotongan pasokan OPEC.

Harga minyak mentah berjangka A.S. berakhir naik $ 1,45, atau 3,2 persen, lebih tinggi pada $ 47,33 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,44, atau 3 persen, di $ 50,77 per barel pada pukul 2:34 siang waktu ET (1834 GMT).

Lihat : Harga Minyak Mentah Melonjak 3 Persen Pasca Laporan Penurunan Pasokan AS

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi etanol dibandingkan gula, sehingga produksi gula menurun dan semakin meningkatkan harga gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melompat sebesar 0,40 sen atau setara dengan 2,59 persen pada posisi 15,84 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data Jobless Claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS terealisir. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada 16,30 sen dan 16,80 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 15,30  sen dan 14,80 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here