Mengakhiri perdagangan saham hari Rabu (17/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka menguat tidak bertahan lama karena langsung tertekan oleh tekanan jual investor asing imbas perdagangan saham global sedang kurang kondusif. Kekhawatiran pasar akan kondisi politik di Amerika memberikan tekanan jual pada banyak bursa saham dunia.
IHSG anjlok cukup signfikan hingga turun 0,6% ke posisi 5615,49 dengan indeks saham-saham unggulan LQ45 turun 0,8% ke posisi 934. Diakhir sesi kedua terpantau 113 saham menguat dan 168 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp6,8 triliun dari 7,8 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 308.609 kali. Tekanan jual asing hari ini mencetak net sell Rp218 miliar lebih.
Tekanan bearish lanjutan IHSG hari ini terpukul oleh anjloknya 8 sektor yang dipimpin oleh sektor aneka industri dan tambang dengan pelemahan 2,3% dan 1,4% masing-masing. Saham-saham unggulan yang jatuhkan 8 sektor diatas yaitu saham ASII, INCO, ADRO, PTBA, ITMG, BBCA, BBNI, AALI, SMGR dan ASRI.
Namun untuk 2 sektor saham yang masih menguat yaitu sektor infrstruktur dan konsumer dengan penguatan 0,3% dan 0% masing-masing. Untuk saham-saham unggulan yang hijaukan 2 sektor ini yaitu saham EXCL, TBIG, ICBP, da INDF.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) esok hari berpotensi koreksi oleh aksi profit taking lanjutan investor asing yang menghiraukan sentimen penguatan rupiah.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang