Bursa Wall Street Merosot, Gejolak Politik Pemerintahan Trump Menekan Pasar

701
Bursa Wall Street - Vibizmedia Photo

Bursa saham A.S. ditutup turun tajam pada akhir perdagangan Kamis dinihari (18/05) tertekan kekuatiran gejolak politik pemerintahan Presiden Trump.

Indeks Dow Jones berakhir sekitar 370 poin lebih rendah, dengan saham Goldman Sachs memberikan kontribusi paling banyak dalam kerugian.

Indeks S & P 500 turun 1,8 persen, dengan saham finansial jatuh 3,1 persen untuk memimpin penurunan. Saham keuangan mencatat hari terburuk mereka sejak 24 Juni ditarik oleh bank, dengan SPDR S & P Bank ETF (KBE) turun 3,9 persen.

Indeks Nasdaq tertinggal, turun 2,6 persen, dan mencatat sesi terburuk sejak 24 Juni.

Indeks utama juga memberikan kenaikan pada bulan ini. Dow dan S & P juga mencatat hari terburuk mereka sejak September tahun lalu.

NBC News mengkonfirmasi sebuah laporan dari The New York Times bahwa mantan Direktur FBI James Comey mengumpulkan sebuah memo yang menguraikan sebuah percakapan di mana Presiden Donald Trump diduga memintanya untuk menghentikan penyelidikan terhadap Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional.

Kemudian pada hari Selasa, Ketua Komite Pengawas Rumah Tangga Jason Chaffetz meminta FBI untuk mendapatkan catatan tentang komunikasi antara Trump dan Comey.

Aset safe haven mendapat tawaran karena imbal hasil 10 tahun turun menjadi sekitar 2,21 persen. Yen juga menguat terhadap dolar untuk diperdagangkan pada 110,99.

Saham telah rally sepanjang tahun sebagian karena harapan pajak perusahaan yang lebih rendah. Akhir-akhir ini, indeks utama telah mendorong ke tingkat rekor, dengan S & P dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang masa awal pekan ini.

Pemerintah mengatakan di masa lalu bahwa mereka menggunakan pasar saham sebagai kartu laporan ekonominya, namun Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak memiliki komentar mengenai aksi jual tersebut.

Indeks dolar (DXY) melayang mendekati level terendah sejak November.

The Fed telah memberi sinyal bahwa pihaknya akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini, setelah kenaikan seperempat poin di bulan Maret. Komite pembuat kebijakan bank sentral dijadwalkan bertemu bulan depan. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bulan Juni adalah 69,2 persen, menurut alat FedWatch CME Group.

Indeks Dow Jones turun 372,82 poin atau 1,78 persen, ditutup pada 20.606,93, dengan penurunan tertinggi saham Goldman Sachs dan saham UnitedHealth sebagai top performer.

Indeks S & P 500 turun 43,64 poin atau 1,82 persen, berakhir pada 2.357,03, dengan sektor keuangan memimpin sembilan sektor lebih rendah dan real estat mengungguli.

Indeks Nasdaq merosot 158,60 poin atau 2,57 persen, ditutup pada 6.011,24.

Malam nanti akan dirilis data jobless claim yang diindikasikan meningkat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak lemah dengan kekuatiran gejolak politik pemerintahan Presiden AS Donald Trump, dan juga jika data jobless claim terealisir meningkat akan menekan bursa.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here