Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Jumat dinihari (19/05) dalam sesi volatile terdukung optimisme bahwa produsen minyak utama akan mematuhi pengurangan produksi pada pertemuan OPEC minggu depan.
Harga minyak mentah berjangka A.S. berakhir naik 28 sen atau 0,6 persen, menjadi $ 49,35, level penutupan terbaik sejak 26 April.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 31 sen menjadi $ 52,52 per barel pada pukul 2:34 siang waktu ET (1834 GMT).
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia berjanji untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) pada paruh pertama 2016, sebuah kesepakatan yang kemungkinan akan berlanjut hingga akhir Maret 2018.
Anggota OPEC dan produsen lainnya bertemu di Wina pada 25 Mei untuk memutuskan kebijakan keluaran. Kelompok ini diharapkan dapat memperpanjang kesepakatan untuk membatasi produksi hingga sembilan bulan.
Produsen minyak terbesar Rusia Rosneft akan memenuhi kesepakatannya dengan OPEC mengenai pengurangan produksi minyak, Igor Sechin, kepala eksekutif Rosneft, menyatakan kepada wartawan di Berlin, Kamis.
Kedua tolok ukur tersebut naik pada hari Rabu setelah berita penurunan persediaan minyak mentah A.S. dan penurunan produksi AS, Administrasi Informasi Energi A.S. mengatakan persediaan turun 1,8 juta barel dalam minggu sampai 12 Mei menjadi 520,8 juta barel.
Namun penurunan minyak mentah A.S. lebih kecil dari yang diperkirakan dan pasar minyak tetap terpasok dengan baik, kata para analis.
Surplus pasokan A.S. telah menyebabkan sejumlah besar minyak mentah diekspor dari Amerika Serikat ke Asia utara, yang merongrong upaya yang dipimpin oleh OPEC untuk mengencangkan pasar.
Data pengiriman di Thomson Reuters Eikon menunjukkan bahwa ekspor minyak mentah A.S. ke Asia telah melonjak dari beberapa kapal tanker seperempat sepanjang tahun 2015 dan 2016 sampai 10 kapal tanker pada kuartal pertama 2017 dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat.
Pengiriman minyak Laut Utara ke Asia juga mencapai rekor tertinggi tahun ini, dengan 19 kapal tanker mengirimkan pada kuartal pertama dan jumlah yang sama diperkirakan akan masuk ke Asia pada tingkat kedua.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan harapan tercapai kesepakatan pemotongan produksi lanjutan anggota OPEC dan produsen lainnya. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 49,85-$ 50,35, dan jika harga bergerak turun akan menguji kisaran Support $ 48,85-$ 48,35.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang