Memulai perdagangan saham akhir pekan di hari Jumat (19/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan posisi retreat atau melemah dari perdagangan hari sebelumnya oleh pelemahan rupiah dan pengaruh kuat merahnya perdagangan saham kawasan Asia oleh skandal politik di Brasil.
IHSG melemah 0,1 persen pada posisi 5642,46, demikian juga dengan indeks saham-saham unggulan atau LQ45 turun 0,1% ke posisi 941. Setelah bursa dibuka, terpantau 111 saham menguat dan 81 saham melemah. Untuk transaksi yang terjadi sebesar Rp800 miliar dari 2 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 64.195 kali. Sentimen diatas membuat investor asing lakukan profit taking dengan net sell Rp54 miliar lebih.
Penurunan IHSG pagi ini mendapat tekanan kuat dari profit taking saham-saham perbankan dari sektor keuangan yang memimpin pelemahan 4 sektor dengan penurunan indeks 0,5%. Sektor lainnya yang ikut tertekan yaitu sektor konsuer, manufaktur dan aneka industri.
Namun terdapat 6 sektor menguat yang dipimpin oleh sektor infrastruktur dan sektor property dengan penguatan indeks 0,7% dan 0,3% masing -masing. Namun posisi sektor ini dapat berubah seiring kuatnya sentimen negatif perdagangan bursa saham yang membuat pasar asing memburu aset safe haven.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi selanjutnya berpotensi menguat jika terjadi pergerakan positif kurs rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan sesi terakhir.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang