Dalam RUPST PT Hero Supermarket Tbk (HERO) hari Selasa (23/5) kembali diumumkan perseroan tidak membagikan keuntungan sahamnya alias dividen. Hingga tahun ini sudah 19 tahun perseroan tidak membagi dividen yang terakhir dibagi tahun 1998 untuk tahun buku 1997.
Melihat kinerja perseroan sepanjang tahun 2016, HERO berhasil cetak keuntungan hingga Rp243 miliar dari kinerja tahun 2015 yang menderita kerugian hingga Rp239 miliar. Namun sepanjang 3 bulan pertama lalu, HERO cetak kerugian namun lebih rendah dari kerugian tahun sebelumnya periode sama. Pendapatan HERO Q1-2017 hanya Rp3,1 triliun sedangkan Q1-2016 mencapai Rp3,3 triliun.
Memantau pergerakan sahamnya pada bursa perdagangan saham Rabu (24/5) saham HERO terpantau masih belum laku dengan harga pembukaan turun ke 1400 dari periode sebelumnya 1405. Saham ditutup kembali di posisi 1400 dengan volume perdagangan saham hanya 2 lot saja.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham HERO perdagangan sebelumnya bergerak bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak turun mendekati area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar, dan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan MEDC kurang menarik dan rekomendasai trading masih wait and see.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang